Oleh : Safitri Rayuni
Bisnis Indonesia
PONTIANAK- Jepang dan sejumlah negara-negara di Eropa, sebagai negara tujuan ekspor terbesar hasil perikanan Kalbar, baru-baru ini memperketat persyaratan mutu produk perikanan Kalbar. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat, Budi Hariyanto dalam Pelatihan Program Management Mutu Terpadu (PMMT) Hasil Perikanan, selama lima hari di Hotel Merpati Pontianak, jumat (24/11).
“Mereka melakukan pengujian antibiotik di setiap border kontrol mereka, oleh karena itu kerjasama antara petugas pengendali, pembina mutu dan pelaku usaha dengan Lembaga Pengendali dan Pembina Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) harus dibangun secara efektif,” imbaunya.
Kerjasama ini menurutnya penting, agar produk perikanan Kalbar baik untuk pasar luar maupun dalam negeri benar-benar bebas dari zat antibiotik, cemaran bakteri pathogen dan residu bahan kimia lainnya yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Ia berharap petugas yang menangani pengendalian dan pembinaan mutu hasil perikanan bersama LPPMHP, benar-benar menjadi katup pengaman bagi produk perikanan, baik sebagai konsumsi dalam negeri maupun untuk ekspor. Komoditi perikanan Kalbar menurut Budi telah memberi kontribusi Pendapatan asli daerah (PAD) dan devisa yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi negara melalui kegiatan pemasaran dalam dan luar negeri. “Pengolahan dan pemasaran, termasuk pembinaan dan pengendalian mutu hasil perikanan adalah mata rantai kegiatan yang urgen dalam membangun sektor perikanan,” lanjutnya.
Ketua Panitia pelatihan PPMT yang juga Kabid Pengembangan Kelembagaan dan Pemasaran Hasil Ikan, Bambang Sugito mengatakan tujuan pelatihan tersebut untuk meningkatkan pemahaman dan menyamakan persepsi para pengawas mutu pusat dan daerah, di bidang pengawasan mutu hasil perikanan.
“Disamping itu, kita bertugas menyampaikan informasi tentang isu-isu yang berkembang, terkait dengan bidang pengendalian dan pengawasan mutu hasil perikanan,” katanya. Kegiatan yang terselenggara selama 5 hari ini diikuti 40 peserta terdiri dari, Tenaga Teknis Perikanan, Pengawas Mutu dari Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi, kabupaten dan kota, serta dari Quality Control (QC) perusahaan Cold Storage di Kalbar. (K6/bisnis)
Sunday, December 17, 2006
Jepang dan Eropa Perketat Syarat Mutu Produk Perikanan Kalbar
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment