Monday, April 24, 2006

Gubernur Sambut Masukan Soal Sawit


Sambut Investasi, Lakukan Empat Terobosan

Oleh : Safitri Rayuni,- Pontianak,Equator -Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melakukan empat terobosan penting menyambut investasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kalbar. Di antaranya melakukan pembaharuan atas berbagai program perluasan kesempatan kerja, yang selama ini dilakukan oleh pemerintah.

Demikian kata Gubernur Kalbar H Usman Ja’far belum lama ini. “Pembaharuan ini sangat diperlukan agar program-program perluasan kesempatan kerja dapat ditujukan secara langsung kepada sebagian penganggur yang tidak mempunyai akses kepada kegiatan ekonomi, terutama di daerah-daerah di mana kegiatan ekonomisnya masih tertinggal,” lanjutnya.

Langkah ke dua, disebutkan Usman adalah penyempurnaan berbagai program yang berkaitan dengan kebijakan migrasi tenaga kerja. Antara lain memperbaiki sistem administrasi kependudukan. Selanjutnya, penyempurnaan berbagai pelaksanaan program pendukung pasar kerja, “Yakni dengan mendorong bertemunya pencari kerja dengan pemberi pekerjaan, melalui ketersediaan informasi pasar tenaga kerja yang tepat, cepat dan akurat,” imbuhnya.

Terakhir, Pemprov Kalbar melakukan pemberian insentif berupa kemudahan-kemudahan pelayanan kepada investasi yang masuk ke Kalimantan Barat, seperti memperoleh perizinan dan memperoleh lahan, pemberian jaminan keamanan dan kelanjutan berusaha.

Selama ini, peran masyarakat dalam dunia investasi di Kalbar, akhir-akhir ini cenderung menunjukkan perhatian yang semakin besar. Sebagian besar masyarakat menurut Usman sudah cukup kritis memberikan masukan terhadap pelaksanaan investasi di Kalbar. “Terutama masukan terhadap rencana pengembangan perkebunan kelapa sawit di daerah, termasuk wilayah perbatasan,” katanya.

Masukan-masukan tersebut antara lain kata gubernur bahwa pembangunan kelapa sawit telah banyak menimbulkan masalah sosial budaya, seperti terjadinya perampasan lahan masyarakat, pembagian lahan yang tidak adil dan hilangnya budaya daerah setempat.

“Masukan-masukan tersebut saya nilai sangat penting sebagai bahan untuk membuat kebijakan investasi yang dapat diterima semua pihak, untuk itu saya sangat menghargai dan berterima kasih pada masyarakat,” katanya.

Sedangkan masalah lingkungan, seperti pembakaran lahan yang menimbulkan kabut asap juga menjadi sorotan nasional dan internasional. Masalah selanjutnya dari pembakaran lahan ini adalah menurunnya daya dukung lingkungan sebagai akibat konversi hutan tropis.

Salah satu upaya pemerintah untuk meminimalisir masalah yang ditimbulkan akibat pembangunan perkebunan sawit ini kata Usman adalah menetapkan peraturan daerah nomor 05 tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Kalbar.

Dalam Perda ini mengatur pola pemanfaatan ruang dengan arahan pengelolaan kawasan lindung seluas 9.963.698 hektare, pengelolaan kawasan budi daya kehutanan seluas 4,62 juta hektar yang terdiri atas Hutan Produksi Terbatas (HTP) 2,3 juta hektar, kawasan Hutan Produksi Biasa (HPB) 2 juta hektar, dan kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK) seluas 303 ribu hektar.*

Read More..

Monday, April 17, 2006

United Kingdom Melirik Dunia Islam

Catatan Ikhsanudin ke Inggris Raya (1)

Oleh: Safitri Rayuni-,- Inggris, sejak adanya peristiwa WTC di AS (9/11/2001) semakin berupaya untuk berakrab-akrab ria dengan dunia Islam. Begitu kata Drs Ikhsanudin M.Hum, Purek I Universitas Muhammadiyah Pontianak membuka kisah lawatannya ke Inggris Raya selama 19 hari menghadiri kegiatan Engaging with Muslim World.

Engaging with Muslim World yang digelar pemerintah Inggris menurut Ikhsanudin semula dilakukan untuk mempresentasikan eksistensi negeri Inggris yang semakin banyak memiliki penduduk muslim. Namun pada akhirnya, terfokus pada kepentingan diplomasi luar negeri Mr Tony Blair.

Indonesia, negeri yang berpenduduk muslim terbesar di dunia menjadi salah satu tujuan engaging atau jalinan kerjasama. “Partner utama untuk keperluan tersebut di Indonesia tentu saja organisasi Islam terbesar, yakni Muhammadiyah dan NU,” kata Ikhsan.

Dengan Muhammadiyah, kedutaan besar Inggris di Jakarta sangat sering berkomunikasi. Salah satu program yang dihasilkan adalah lawatan para Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, dan para rektor Universitas Muhammadiyah ke Inggris Raya atau United Kingdom (UK).

Kegiatan ini secara operasional diserahkan kepada Abdul Mu’ti selaku Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. Mu’ti kata Ikhsan sekarang terlihat menjadi salah satu ‘konsultan’ bagi British Council, selaku pelaksana program. Ikhsan sendiri berangkat mewakili rektorat UMP, sebab diperkirakan pada saat keberangkatan ke Inggris, Rektor UMP sedang sedang menunaikan ibadah haji di tanah Mekkah. Ikhsan pun mengikuti berbagai kegiatan persiapan sejak awal keberangkatan melawat hingga tiba di tempat tujuan.

Sebelumnya, para delegasi Muhammadiyah ini melakukan briefing awal di tiga tempat. di Universitas Muhammadiyah (UM) Makasar, UM Mataram dan UM Yogyakarta. Terakhir, briefing di Jakarta pada 25 November 2005 lalu. Briefing ini berfungsi menjaring gagasan-gagasan dan kebutuhan para delegasi mengenai apa yang mereka akan pelajari di UK. Tak hanya itu, briefing juga berfungsi untuk pemberitahuan mengenai dokumen dan perlengkapan yang harus disiapkan oleh para delegasi. *

Read More..

Thursday, April 6, 2006

Walet Kampung Bangka Terserang Flu Burung


Pemkot Prioritaskan 500 Ribu Jiwa Penduduk

Safitri Rayuni
Pontianak, equator- Pakar epidemiologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Dr Wayan Teguh Wibawa menyampaikan presentasi di acara seminar flu burung di Aula Dinkes Kalbar kemarin Oleh : Safitri Rayuni-,- Pakar epidemiologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Dr Wayan Teguh Wibawa dalam paparannya saat seminar pencegahan Flu Burung di Aula Dinkes Provinsi Kalbar, Rabu (5/4) kemarin menyatakan bahwa burung walet adalah burung liar yang potensial menyebarkan virus H5N1 atau virus flu burung.


Hasil penelitian Wayan, walet di Kampung Bangka Belitung, Sumatera secara serologis telah positif mengandung virus mematikan ini. “Dari sampel yang kita teliti selama lima jam di laboratorium IPB, terdapat virus H5N1 di dalam sampel kotoran burung walet di Bangka Belitung, walet juga memiliki antibodi terhadap virus ini,” katanya.

Walet termasuk burung liar yang mengembara dari satu tempat ke tempat lain. Kotoran walet juga sering jatuh di atap-atap gedung dan rumah, bagi penduduk yang mengkonsumsi air hujan, tidak ada jaminan air yang tercemar kotoran burung ini tidak akan terminum.

Penelitian terakhir pada 2005 di Kalbar dilakukan Wayan di Kota Pontianak, Landak, Kabupaten Pontianak, dan Singkawang Kalbar masih aman dari H5N1. Untuk tahun ini, belum ada penelitian lanjutan untuk mendeteksi adanya wabah ini di Kalbar.

Wakil Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, SH, M.Hum mengatakan bahwa Pemkot Pontianak beberapa waktu lalu sudah melarang adanya penangkaran walet di tengah-tengah Kota Pontianak. Namun langkah ini urung karena ada keinginan legislatif membuat payung hukum yang melindungi usaha ini.

Pemkot menurutnya telah berkali-kali mengingatkan bahwa walet dapat mempermudah penyebaran virus flu burung ke manusia, namun bukti tersebut tidak dipercayai forum sidang.

“Seharusnya kita berpikiran jangan hanya untuk kepentingan beberapa orang saja maka kita membiarkan kepentingan masyarakat banyak. Yang menangkar walet di perkotaan hanya 32 orang saja kan,” katanya. Ia mengimbau agar lebih memprioritaskan 500 ribu jiwa penduduk kota Pontianak ketimbang puluhan orang yang membuka usaha walet.

“Apakah demi 32 orang ini lalu kita membiarkan masyarakat Pontianak hidup dalam rasa ketakutan terhadap penyebaran flu burung?” tanyanya.”Saya mengimbau penangkar walet untuk memindahkan lokasinya, dan jika semakin membahayakan warga kota maka kita ambil tindakan tegas untuk mencari usaha lain yang lebih aman bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat,” tandasnya. Dalam seminar ini hadir pula tiga pakar lainnya, Dr Midom dari Pusat Kajian Trophical Deseases, dr Hariyadi selaku Direktur Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2BB) dan dr Sadikin, pakar H5N1, di RS Solianti Saroso, rumah sakit rujukan Flu Burung se-Indonesia. *

Read More..