Tuesday, May 8, 2007

Razia (tak) 'Simpatik'

Pontianak, Rabu 2 Mei 2007

Matahari pagi itu terik menyengat. Gerahnya membuat tubuh serasa belum mandi. Namun begitu, aku dan tunanganku, Ronny, tetap harus bergegas menuju bandara Supadio. Sebab, usai sarapan bubur di Paris I, ia ditelpon teman-temannya yang sudah tiba lebih dulu di bandara. Dengan sepeda motorku, kami berpacu dengan waktu. Jam 09.30 saat itu, pesawat yang ditumpanginya take off satu jam lagi.

Belum jauh memasuki Jalan A Yani II, jalan panjang menuju bandara, tampak sebuah keramaian. Barisan polisi lalu lintas melakukan razia simpatik (setidaknya judul itu yang aku baca dalam surat teguran yang kemudian aku terima). Sadar Ronny tak membawa SIM, kami lantas bertukar posisi memegang kemudi. Dalam sekejap aku pindah ke depan.

Namun razia yang dilakukan menurutku jauh dari sikap simpatik. Ketika mendekat, seorang polisi (kalau tak salah namanya Hengki) tiba-tiba membentak. "Masuk!!Masuk!!Cepat!Mana surat-suratnya?" tanyanya padaku. Belum juga selesai aku mengobok-obok isi dompet, ia bertanya pada Ronny. "Gak punya sim ya?" belum Ronny menjawab polisi itu kembali bertanya. "Apa hah? gak punya sim ya?"

No comments: