Thursday, June 5, 2008

Kami Tak Bisa Lagi Tanam Karet



Oleh Safitri Rayuni

*Demonstrasi Ratusan Warga Tolak Sawit
FOTO : Iis Sabahudin

KETAPANG, TRIBUN-Memperingati hari lingkungan hidup, Kamis (5/6) siang kemarin, ratusan masyarakat perhuluan Kabupaten Ketapang berunjukrasa menolak sawit.
Aksi selama kurang lebih tiga jam dari pukul 12.00 WIB ini mendatangi gedung DPRD Ketapang, Polres Ketapang dan PT Sapta Indra Sejati (SIS).
Mereka menuntut Bupati Ketapang Morkes Effendi mencabut izin atas sepertiga wilayah Ketapang yang sudah ditanami sawit. “Cabut izinnya, karena tak ade lagi lahan tersisa untuk berkebun karet atau berladang,” kata Sakura, Koordinator Lapangan aksi unjuk rasa itu.

Kepala Desa Pematang Gadung, Abdurrahman, mengatakan, masyarakat pedalaman merasa dirugikan dengan masuknya perkebunan sawit, karena mereka tidak lagi bisa menentukan sendiri komoditas apa yang akan ditanam di lahan masing-masing.
Massa yang terus berjalan diiringi satu pick up aparat kepolisian pun terus meneriakkan yel-yel. “Sawit No! Sawit No..Noo!!,” teriak mereka sambil mengusung poster-poster.
Di DPRD Ketapang, demonstran hanya berorasi tanpa dialog. Massa kemudian bergerak ke Polres Ketapang dan PT SIS. 15 menit berada di depan PT SIS yang lengang, massa pulang menuju Rumah Panjang.
Dipimpin korlap aksi, massa pulang dengan menyanyikan lagu Gelang-gelang Sipatu GElang. “Kita melakukan aksi damai, jangan sampai berbuat anarkis. Itu adalah kantor sumber konflik, tapi kita jangan sampai berbuat anarkis,” kata korlap menunjuk kantor PT SIS. (fitri, dari interview dengan Iis Sabahudin di Ketapang, via Yahoo mesanger, Kamis (5/6) malam)

No comments: