*sebuah renungan akhir tahun
Mungkin perut kita sudah terlalu kenyang untuk sebuah sendawa, atau jari-jari kita sudah terlalu sibuk menghitung uang untuk sebuah uluran maaf, lidah kita sudah terlalu kelu untuk sebuah senyum, karena terlalu banyak mengumpat. Hati kita tertutup untuk sebuah rasa bersalah. Kita benar. Benar. Dan selalu benar.
Sampai kita pada sebuah kekakuan, kejenuhan dalam tumpukan uang dan dosa-dosa kita. Minumlah reguk sampai puas, sampai kita merasa semua bisa membayar semua. Mengganti semua canda dan gelak tawa teman-teman buat kita.
Membunuh rasa. Mematikan cita.
Membakar rasa bersama jadi gelegak amarah tiada tara.
Hingga kita terjaga, betapa mahal harga yang harus kita bayar untuk
itu semua.
Saturday, December 29, 2007
Uang Terbukti Tak Mampu Membayar Semua
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment