Tuesday, July 1, 2008

Meliput Ritual Kematian Dayak Pesaguan



Perjalanan ke Kecamatan Tumbangtiti Ketapang bukan medan ringan yang harus ditempuh. Jalan bak jus tape ini mau tak mau dilewati demi melihat prosesi penggalian kuburan usia 35 tahun. Jenazah seorang tokoh kharismatik Dayak Pesaguan yang sudah dikubur selama 35 tahun akan digali kembali.
Melewati Desa Pelang (desa yang sering disebut-sebut Ronny, suami saya, sebagai Desa Kanal), desa yang memang dilalui kanal yang panjangnya belasan kilometer. Program kanalisasi yang gagal, pikirku, ketika melihat banyak gulma dan semak-semak setinggi tiga meter di pinggir-pinggirnya. Parit yang dalam tapi perlahan mendangkal dan kotor.

Kembali meliput dan menulis adalah akitivitas yang sangat aku rindukan. Tulisan dan bahan-bahan itu kini sudah menumpuk di kepala dan siap dituangkan. Peristiwa unik dan langka yang terjadi hanya beberapa belas tahun sekali. Tulisan ini akan aku buat sepanjang 15.000 karakter atau lebih, dilengkapi foto-foto.
Aku puas, setidaknya aktivitas menulis di mana pun adanya, di kota sekecil Ketapang sekalipun tetap bisa aku lakoni. Banyak tema yang bisa ditulis. Berkarir sebagai penulis dan perlahan-lahan belajar menjadi penulis spesialisasi sudah lama jadi obsesiku. Fokus pada satu tema, dengan tidak melupakan tema-tema yang lain.
Meliput, mengendapkannya, menulis, editing dan mengirim bahan, akan aku lakukan dengan istiqomah. Selagi badan masih kuat bergerak, otak dan rasa masih mampu mengolah data yang masuk, semangat menulis masih membara, aku akan berkarya dan berkarya.

6 comments:

motosuki said...

saya pernah ke tumbang titi, tepatnya di desa natai panjang....
saya sempat jatuh di jalan gara2 jalan yang super duper ancur!!!
alhasil, pulang ke pontianak dengan paha biru bengkak...
betewe.... saya kesana dalam rangka survey perancangan rumah adat tradisional desa natai panjang, udah dibangun belum yah? dah lama tuh... 2004...

Safitri Rayuni said...

halo bung Motosuki,....
wah survey perancangan rumah adat tradisional ????
arsitek yach?sukses yoooo....

Vi4n'z blogger said...

hy ,,
nma Q Vian ..
asal qu dari Desa Batu Tajam 1 kecamatan Tumbang Titi ..
emmm,,
Rumah adat di Batu Tajam 1 bagus gag ???

Vi4n'z blogger said...

hy ,,
nama Q Pian ..
asal Q dari desa batu tajam 1 kecamatan tumbangtiti,,
aku pengen tawu lebih banyak tentang dayak pesaguan ne ,,
tolong lebih lengkap ya ..

Vi4n'z blogger said...

hy ,,
nama Q Pian ..
asal Q dari desa batu tajam 1 kecamatan tumbangtiti,,
aku pengen tawu lebih banyak tentang dayak pesaguan ne ,,
tolong lebih lengkap ya ..

Unknown said...

saya orang tumbang titi tepatnya di desa jelayan , buat mbak safitri rayuni tolong ekspos kebudayan dayak di desa saya , soalnya budaya dayak pesaguan masih tetap kami pegang teguh sampai saat ini