Sunday, November 23, 2008

Sanjak Bunda I :

Bangkit dan Lawan, Nak!

Dalam kepahitan engkau tumbuh
dan dibesarkan, anakku
Berharap ini adalah awal dari semua
Sikap ketidaksukaan dan kebencian kita
akan apa yang dinamakan penindasan
atas kemanusiaan

Dalam kedukaan ibumu engkau dikandung, nak!
Kedukaan atas congkaknya dunia
Dimana primordialisme dan diskriminasi tumbuh subur
Kebungkaman adalah keharusan, apabila kita tak punya garis ‘trah bangsa penjajah’ itu
Apalagi untuk usia kita yang belia sangat, nak!

Teriaklah, bangkit dan lawan nak!
Tendangan dan tinjumu di rahim ini adalah semangat perlawanan itu
Lawan dan berteriaklah sejak kau di rahimku
Kesakitan ibumu adalah obat dari segala nyeri yang tak terperi
Penawar air mata atas apa semua yang bisa dibeli dengan harta, termasuk yang dinamai persaudaraan.

Kehadiranmu kunanti bak mentari pagi
Kita akan sama-sama belajar tentang cinta, nak
Kepadamu akan kuceritakan apa itu kesetiaan, pengorbanan, dan keberanian
Berani dan lebih berani, nak!
Karena itu adalah suatu kehormatan bagiku

Ketapang, 18:53 WIB, 03/11/08